Tanya Jawab Sekolah Perempuan



www.sekolahperempuan.com



Berikut ini tanya jawab yang dikumpulkan oleh Kepala Sekolah Perempuan dari berbagai ruang chat dan surat :-)

Sekolah Perempuan apaan, sih, Mbak? 
Pelatihan menulis, khusus buat perempuan. Kita belajar bareng, menyiapkan satu naskah siap kirim ke penerbit. 

Ah, saya kan bukan penulis ....
Justru, bersama SP kita belajar menulis. Pada akhirnya memang tidak semua alumni memutuskan untuk menjadi penulis buku. Ada yang jadi copywriter, ada yang kian aktif nge-blog, ada juga yang memilih menyebarkan ide kebaikan melalui tulisan yang baik melalui media sosial. Ada juga yang memang senang berjejaring dan meluaskan wawasan. Jadi, setelah menjajal pelatihan, pilihan kembali ke masing-masing alumni, sih. 

Bukunya pasti terbit? 
Sekolah Perempuan menemani peserta memiliki pengalaman menyiapkan satu naskah buku yang siap kirim ke penerbit. Salah satu materi yang diajarkan adalah membuat proposal buku, agar penulis tahu cara mengirimkan naskah dengan cara yang benar. 
Jadi setelah satu naskah selesai, peserta boleh mengirimkan naskahnya sendiri ke penerbit bisa juga melalui agensi naskah. 
Saat ini yang menjembatani naskah SP dengan penerbit adalah Indscript Creative. SP bekerja sama dengan beberapa penerbit seperti Grup Kompas Gramedia dan Grup Penebar Swadaya. 
Walaupun demikian, yang menentukan naskah tersebut diterima atau tidak, cepat terbit atau tidak adalah penerbit. 
Bagi SP, buku-buku yang terbit adalah bonus luar biasa. Itu bukti kerja sama yang tuntas antara mentor dan mentee dan tentu penting bagi kredibilitas SP. 
Namun demikian, kembali ke tujuan pelatihan, tolok ukur keberhasilan SP adalah ketika peserta berhasil membuktikan dirinya sanggup menyelesaikan naskah sekitar 120 halaman, utuh, lengkap, siap dikirim, selama 2 bulan pelatihan. 
Semoga clear, ya. Tujuan pelatihan di Sekolah Perempuan adalah menyiapkan naskah siap terbit, bukan memberi jaminan buku terbit :-)

Berapa lama jarak naskah dikirim dan terbit?  
Setiap penerbit punya kebijakan berlainan. Umumnya, jarak naskah dikirim dan kabar akan diterbitkan atau tidak adalah 2 hingga 3 bulan. Jika setelah 3 bulan tidak ada kabar, penulis bisa mengirimkannya ke penerbit lain secara mandiri. SP juga bekerja sama dengan Penerbit Bitread yang membantu penulis menerbitkan bukunya dalam bentuk ebook atau secara print on demand (dicetak sesuai pesanan). Jika naskah dinyatakan diterima, waktu penerbitan juga ditentukan oleh penerbit—bisa cepat bisa lambat. 

Kalau tidak berhasil terbit, buat apa dong, naskah saya?  
Naskah itu akan menjadi portofolio Anda. Alumni Sekolah Perempuan yang berhasil menyelesaikan naskah akan diberi peluang oleh Indscript Creative menulis naskah sesuai pesanan penerbit. 
Nah, kalau naskah ditulis berdasarkan permintaan penerbit ya pasti terbit ;-)
Tapi sebelum memiliki kesempatan itu, peserta wajib membuktikan diri mampu menyelesaikan naskah utuh dulu, ya. 
Lagi pula sudah saya sebutkan di atas, naskah peserta bisa diterbitkan secara print on demand (dicetak sesuai pesanan) atau dijadikan ebook. Cara menebarkan karya dan kebaikan kan banyak. 

Lokasi pelatihannya di mana? 
Sekolah Perempuan menawarkan dua kelas, yaitu online dan offline (tatap muka) 
Kelas tatap muka diselenggarakan di markas Sekolah Perempuan, Jl.  PLN Dalam I no 1 / 203 D Moh. Toha Bandung. 
Lokasi dan waktu bisa disepakati bersama peserta. 

Kelas online melalui webinar sementara ditutup.

Kelas online yang kini ditawarkan adalah belajar melalui aplikasi telegram, lebih praktis dan ekonomis.
Materi disampaikan melalui video, diskusi melalui telegram. Klik untuk info lebih lanjut.


2 bulan bisa, gitu, nulis buku? 
 Bisa. Kita ajak peserta menulis buku sesuai dengan apa yang dia kuasai, yang paling dia sukai, yang paling memungkinkan ditulis sedikit demi sedikit setiap hari. Kita ajak belajar mengatur waktu, kita ciptakan suasana belajar yang saling menebar semangat, dan tentu saja bimbingan dari mentor. 

Nanti dibantu mentor, gitu, nulisnya? 
Tidak, dong. Mentor hanya mengawal, memberikan masukan, menemani peserta agar konsisten menulis (baca: nagih naskah, hahah), dan memotivasi peserta. Selain suasana belajar yang segar, mentoring adalah salah satu kekhasan Sekolah Perempuan. Bahkan setelah masa pelatihan yang tiga bulan selesai, mentoring tetap dilanjutkan. 

Maksudnya mentoringnya selamanya? 
Walah, kok seperti menikah, bahagia selamanya :-D
Maksudnya begini. Selama dua bulan masa pelatihan, mentor akan mepetin mentee-nya agar menyelesaikan naskah tepat waktu. Dia akan mengejar dan menagih naskah dengan berbagai cara yang manis dan baik-baik, tentu. 
Meski demikian, perlu diingat bahwa Sekolah Perempuan belajar bersama para ibu. Kebanyakan adalah ibu muda yang tugasnya ampun-ampunan banyaknya. Mulai dari mengurus keluarga, pekerjaan kantor, bisnis, atau ... sibuk di grup WA dan mantengin Facebook seperti saya, hehe
Ada juga perempuan yang belum menikah tapi sedang kuliah atau kerja – eh, mendadak tugas kuliah membanjir, atau ada yang harus pindah tugas – pokoknya banyak aktivitas! 
Kegiatan yang banyak itu kadang bisa dikelola dengan baik, ada juga yang tidak. Belum lagi kalau ada peristiwa mendadak seperti sakit, atau anak sakit, harus pindah rumah, hamil, atau melahirkan. Itu kan tidak bisa dihindari, ya. 
Kita semua punya prioritas. Bagi SP, keluarga selalu nomor satu. 
Memang, target menulis tidak tercapai, tapi tak perlu ragu. Peserta yang naskahnya belum selesai karena berbagai sebab tadi tetap bisa mentoring. 
Bedanya, kini giliran dia mengejar mentor. Kan mentor sudah mulai bergerak dengan peserta angkatan baru. 
Karenanya, kini giliran alumni yang aktif minta waktu kepada mentornya. Jika sebelumnya dia yang dikejar dan ditagih, sekarang dia yang harus aktif mengejar dan menggedor mentornya. 
Saat ini SP sudah masuk angkatan-12, dan saya masih setia menanti setoran naskah seorang alumni SP-6. Dia sibuk di kantor, tapi seminggu sekali tetap aktif setor naskah. Katanya, “Biarin nulisnya kelar tahun depan juga, ya, Mbak Anna. Saya yakin akan selesai!” 
Ya! Jadi yang diperlukan adalah komitmen dan konsistensi. 

Apa lagi keuntungan yang diperoleh dari ikut SP? 
Selain menyiapkan satu naskah siap kirim, SP memberikan wawasan terkait dunia buku. Kita belajar pasar buku, cara promosi di media sosial, diundang siaran ke radio, diundang presentasi tentang buku, diajak berjejaring dengan penerbit ... Artinya SP membukakan banyak peluang. Mau dimanfaatkan atau tidak, tentu kembali pada alumni. 

Setelah selesai pelatihan 2 bulan alumni dibina tidak? Semua aktif? 
Tentu dibina. Ini juga kekhasan SP, setelah pelatihan tidak dibubarkan begitu saja. Ada kelas mentoring lanjutan. Di sana informasi dan edukasi tentang dunia kepenulisan tetap dibagikan. Kuis-kuis secara rutin digelar. Tujuannya agar alumni tetap bergerak menulis. Di kelas mentoring lanjutan, mentor dan dan alumni sudah berbaur jadi rekan kerja, sesama penulis. Tidak semua aktif di kelas mentoring lanjutan. Semua kembali pada minat dan kesibukan masing-masing. Kan tidak semua memutuskan untuk jadi penulis buku. Ada juga yang kembali menggeluti toko online-nya, tentu dengan kemampuan menulis dan jejaring yang lebih luas. Ada yang tetap setia dengan blog-nya, tentu itu menyenangkan. Yang aktif menulis dan terus menerbitkan buku tentu ada. Naskah pertama mereka tulis dengan panduan mentor, naskah kedua dan berikutnya mereka tulis mandiri. Paling mentor diminta kasih testimoni atau endorsment hehe. 

Ada nggak yang mengkritik atau menyatakan kecewa dengan SP? 
Ada beberapa. Ada yang dengan terus terang mengkritik SP, biasanya melalui saya. Ada juga yang berkata kecewa, tentu saya minta maaf karena tidak bisa memenuhi semua harapannya. Saya salut dengan orang yang bersedia memberikan kritik dan saran. They mean a lot. Setiap masukan akan menjadi bahan perbaikan. Sejauh ini yang menyatakan beruntung dan berterima kasih karena pelatihan, mentoring, dan jejaring yang diperoleh bersama SP memberi manfaat pun banyak. 
Secara pribadi, saya menjalin hubungan pertemanan yang produktif hingga kerja sama profesional dengan beberapa alumni SP. Kami jadi saling belajar terus dan terus. 

Berapa biayanya?  
Biaya pelatihan Sekolah Perempuan bisa langsung ditanyakan melalui konsultan Indscript, bisa juga melalui SMS atau WA ke Markom SP: Ati (+62 896-1259-3983)

Dengan bertanya langsung, Anda bisa bertanya apakah ada program menarik seperti voucher, potongan harga, juga kenaikan harga.