Testimoni
Testimoni Peserta SP10
Iha Rosihah
Belajar di Sekolah Perempuan 10 jadi
paham bahwa menulis yang baik itu tidak se-simple yang biasa saya lakukan tapi juga
bukan hal yg tidak mungkin untuk dipelajari & kuasai
Makasih para suhu SP 10
Makasih para suhu SP 10
Maryati Imang
Bergabung dengan IIDN sudah lebih dari setahun,
namun hanya menjadi pembaca pasif. Baru sebulan lalu tiba-tiba tergerak ikut Sekolah Perempuan10. Diniati
banget ikut, dengan reparasi laptop dan beli kartu perdana baru 2 biji! Senin
dan Rabu malam jadi spesial karena mantengin laptop bersama Keenan disisi kanan
dan kiri. Tetep, muter-muter hihihi. Senyumnya semakin lebar saat mbak Anna Farida atau
mbak Artha Julie
Nava menyapa "Hallooow Keenan". Menyenangkan berkenalan
dengan teman-teman yang dengan kegiatan domestik
maupun karir/bisnisnya memiliki dengan passion yang sama, berbagi lewat
tulisan.Dan ternyata sudah ada beberapa yang sudah pernah nerbitin buku.
Saya?pemula hehe. Efek webinaran jadi mulai rajin nulis lagi,minimal status di
FB dan update blog. Calon buku kelar sebelum 2015 berakhir? Semogaaaa.....
Nurmalia Ika
Berproses dengan waktu, sembari saya mengingat
waktu SMP yang senang sekali menuliskan segala sesuatu baik jatuh cinta ataupun
sedih di diary, pernah karena terlalu banyak saya tuliskan dalam diary saya
sampai saya bukukan saya jilid, entah berapa halaman karena tebal. Sejarah awal
saya mulai belajar menulis sampai dengan sekarang dengan blog pribadi, banyak
puisi-puisi anak remaja, banyak renungan-renungan didalamnya, dan pernah karena
bingung memberi hadiah saya menuliskan berlembar-lembar dikertas untuk
hadiah seseorang yang istimewa waktu itu, setiap hari 1 lembar dalam 1 tahun
pas hari Ulang Tahunnya, yang akhirnya menjadi buku saya jilid sendiri, dan
tidak dijual di toko bukun hehe...., kisah tentang persahabatan. Menulis
ternyata proses memaknai sejarah hidup saya, mencoba mengaktualisasikan bersama
teman-teman di Sekolah Perempuan Gel 10, terimakasih mau berbagi ilmu untuk
Ibu Anna Farida dan
Ibu Ida Fauziah, dan semua
mentor, semoga saya bisa bisa konsisten dan serius ya, mari kita ramaikan dunia
ini dengan menorehkan apa yang ada di benak kita sehingga langit bisa melihat
kita dan membaca jejak kita dengan menulis......ayo teman-teman kalian bisa.
Nur Islah
Sempat maju mundur cantik ikut
Sekolah Perempuan. Di dalam pikiran saya, kenapa harus ikut SP jika hanya ingin
belajar menulis. Tidak kurang di dunia maya sana tips-tips menulis yang bisa
dipelajari, cukup ketik kata kunci, bertebaranlah tips-tips menulis dari yang
pendek, panjang, sampai yang sangat detail. Buku-buku yang membahas cara
menulis juga tidak kalah banyaknya. Mulai dari karangan penulis yang sudah top
markotop, yang sudah terbukti dengan jumlah karya sampai ribuan, sampai yang ditulis oleh penulis yang masih pemula.
Memang benar kata orang, jika bergaul dengan penjual parfum, akan terciprat harumnya juga. Bergaul dengan orang-orang yang passionnya menulis di SP, mencipratkan wangi motivasi untuk selalu berkarya seperti mereka, selalu menulis, selalu mengikat ilmu dengan tulisan.
Bukan hanya belajar teknik menulis saja yang saya dapat, tapi yang lebih utama, yang dulu tidak terpikirkan menjadi terpikirkan. Yang hanya pernah dibayangkan, sekarang bisa diusahakan untuk terwujud. Karena SP bukan hanya memberikan ilmu melalui webinar, tapi juga jejaring yang luas, yang akan membantu teman-teman alumni SP untuk saling menyemangati, untuk tetap menulis dan berkarya.
Memang benar kata orang, jika bergaul dengan penjual parfum, akan terciprat harumnya juga. Bergaul dengan orang-orang yang passionnya menulis di SP, mencipratkan wangi motivasi untuk selalu berkarya seperti mereka, selalu menulis, selalu mengikat ilmu dengan tulisan.
Bukan hanya belajar teknik menulis saja yang saya dapat, tapi yang lebih utama, yang dulu tidak terpikirkan menjadi terpikirkan. Yang hanya pernah dibayangkan, sekarang bisa diusahakan untuk terwujud. Karena SP bukan hanya memberikan ilmu melalui webinar, tapi juga jejaring yang luas, yang akan membantu teman-teman alumni SP untuk saling menyemangati, untuk tetap menulis dan berkarya.
Peserta Gelombang-9
Suci Wulandari:
Tadinya kupikir aku bakal menulis
habis-habisan malam ini. Semacam 'hajar bleh' sampai pagi. Tapi saat laptop
menyala dan belum juga dapat 100 kata, kenapa mata jadi makin berat untuk
terbuka, rasa kantuk yang amat sangat tiba-tiba datang menerpa.
Kalau kata Mba Dina G Amin,
menulis adalah obat mujarab saat kita susah tidur dan semalaman terjaga. Hahaha
ada benarnya juga.
Ya sudah, ini mau nyoba
mengerahkan sisa-sisa kekuatan untuk menemukan apa yg ingin dituliskan..
Terima kasih cik gu Anna Farida, Teh Indari
Mastuti, mba Juli
Artha Chriestie Nava terutama
mentorku Ida Fauziah,
juga sahabat yg kece sekali di SPniners
Endah
Surasetja:
Mba Ati yang cantik,
Terima kasih sudah menjerumuskan aku ke Sekolah Perempuan.
Dikau memang sahabat yang sejati
Yang selalu berbagi ilmu
Yang selalu memotivasi
Dan yang selalu ingin sahabatnya maju, mandiri dan berkembang
Terima kasih sudah menjerumuskan aku ke Sekolah Perempuan.
Dikau memang sahabat yang sejati
Yang selalu berbagi ilmu
Yang selalu memotivasi
Dan yang selalu ingin sahabatnya maju, mandiri dan berkembang
Sahabat,
Tahukah kau, bagaimana tempat aku nyemplung?
Tahukah kau, bagaimana tempat aku nyemplung?
Kelas yang luar
biasa...
Kelas yang selalu berbagi segala hal
Kelas yang penuh canda tawa dan ilmu
Kelas yang selalu saling dukung
Kelas yang penuh cinta dan kasih
Kelas yang selalu berbagi segala hal
Kelas yang penuh canda tawa dan ilmu
Kelas yang selalu saling dukung
Kelas yang penuh cinta dan kasih
Padahal...
Kami tidak
pernah bertemu,
Kami tidak saling mengenal,
Kami tinggal berjauhan
Kami tidak saling mengenal,
Kami tinggal berjauhan
Tapi ... Satu
yang kami tahu
Mimpi kami sama
Cita-cita kami sama
Semoga semua menjadi nyata
Cita-cita kami sama
Semoga semua menjadi nyata
Terima kasih,
sahabat sejatiku
Corry Jusuf:
Up all night...tuangkan semua dalam naskah, ini side effect surat cinta
dari mentorku tersayang ...yang selalu beri motivasi untuk mentee-nya yang
masih gagap dalam dunia tulis menulis...#nuhun cikgu Ida Fauziah... obat
batuk bisa kalah karena motivasimu, kantukku raib ditelan laptop...
Rheina S Nasution:
Saya bersyukur bahwa saya mendengarkan dan menuruti kata hati saya di awal September untuk join ke Sekolah Perempuan - Gel 9. Benar-benar enggak nyesel karena banyak yang saya dapatkan disini. Di sini saya enggak hanya belajar menulis, karena mungkin menullis bukan hal baru buat saya, tetapi si Sekolah Perempuan kita enggak hanya diajari bagaimana menulis tetapi mulai dari awal banget. Gimana menangkap ide yang suka beterbangan di langit, bagaimana menjadikan ide itu outline yang keren lalu menuliskannya menjadi satu naskah. Sudah? Belum dong wink emoticon Di sini juga diajari bagaimana A to Z menerbitkan buku jadi pemahaman kita komplit-plit plit!
Saya bersyukur bahwa saya mendengarkan dan menuruti kata hati saya di awal September untuk join ke Sekolah Perempuan - Gel 9. Benar-benar enggak nyesel karena banyak yang saya dapatkan disini. Di sini saya enggak hanya belajar menulis, karena mungkin menullis bukan hal baru buat saya, tetapi si Sekolah Perempuan kita enggak hanya diajari bagaimana menulis tetapi mulai dari awal banget. Gimana menangkap ide yang suka beterbangan di langit, bagaimana menjadikan ide itu outline yang keren lalu menuliskannya menjadi satu naskah. Sudah? Belum dong wink emoticon Di sini juga diajari bagaimana A to Z menerbitkan buku jadi pemahaman kita komplit-plit plit!
Belajar juga paling asik kalau langsung
dari expert nya kan? Siapa coba yang enggak kenal teh Indari Mastuti CEO
Indscript dan Foundernya SP yang sudah menerbitkan 60 buku dan punya bisnis
dari hobinya menulis, lalu Cikgu Anna Farida Cikgu Ida Fauziah Cikgu Juli
Artha Chriestie Nava yang
masing-masing bukunya kece2 .... Parenting With Heart; Puzzle Jodoh, Musim
Gugur Terakhir Di Manhattan itu karya2 mereka .... Nilai plus kan kenal dekat
dengan penulis2 keceh ini.
Dan yang paling menyenangkan
adalah teman-teman yang ajaib2 wujud dan kelakuannya (hahahaha ngaku ajalah
jangan pada jaim) yang selalu saling care saling bantu saling menyemangati dan
kumpak pak pak .... Tugas menulis jadi nano-nano karena ada yang sudah kelar
duluan, ada yang masih mbulet aja 2 bab tapi kok cuma 7 halaman, yang ini yang
itu ya macam-macamlah .... tapi satu kata, menyenangkan!
Jadi buat siapapun yang mau
menulis dan suka menulis, yuk join di Sekolah Perempuan.
TESTIMONI Peserta Angkatan II
Hera Maulidya
Sekolah Perempuan merupakan wadah yang selama ini saya
cari. Anak-anak yang mulai besar dan suami yang getol mencari ilmu membuat saya
harus selalu meng-upgrade ilmu agar dapat menjadi teman diskusi yang menyenangkan
dan 'nyambung' buat mereka. Sekolah Perempuan saya jalani bersamaan dengan
kegiatan lain yang tidak mungkin saya tunda dan hindari. Perjalanan umroh yang
nyaris tiga minggu membuat saya harus menghentikan semua kegiatan lain termasuk
Sekolah Perempuan. Tapi bekal ilmu yang saya peroleh membuat metamorfosis yang
ingin saya lakukan berlanjut. Mungkin kini saya baru menjadi larva atau malah
telur tapi saya yakin dengan bantuan mentor-mentor luar biasa dan teman-teman
yang penuh semangat, keinginan saya untuk menjadi kupu-kupu cantik dapat
terwujud. Selamat buat teman-teman yang hampir bermetamorfosis sempurna dengan
melahirkan buku yang diidamkan, doakan kami yang tertinggal dapat mengikutinya.
Salam hormat dan terima kasih buat semua mentor dan salam ukhuwah buat
teman-teman. Berkenalan dengan ibu-ibu kreatif dan produktif turut memberi
warna indah dalam perjalanan hidup saya.
Teni Tresnawati
Sekolah Perempuan TOP BGT!
Fayung Lam
SP memperluas cara saya berpikir.
Rosdiana Ramli
Banyak sekali kemajuan
dibanding sebelum ikut SP ini. Dan yang terpenting adalah banyak menambah
saudara dan merasa sangat dekat dengan para siswa dan terlebih dengan
mentor-mentor yang super baik dan selalu menyemangati pokoke “Te O Pe” deh
sekolah ini.
Siti Aisah
Alhamdulillah, sungguh bersyukur saya diberi rizki oleh
Allah SWT sehingga bisa bergabung di SP 2 ini, banyak hal yang saya dapatkan
dari SP, selain menambah teman dan guru yang baik, saya jadi banyak ide dan
rajin nulis, semangat saya semakin menggebu buat nerbitin buku, walaupun
terseok-seok mengikuti kelas karena berbagai kendala, namun semangat tak pernah
pudar. Pokoknya siipp engga nyesel, engga rugi, uang sejeti sangat jauh
dibandingkan dengan ilmu dan pengalaman yang saya dapatkan di SP2, trims
semuanya ya, semoga berkah ilmunya aammiinn!
Wury (Greeen Kids)
Selama mengikuti SP2, memberikan energi tersendiri pada diriku, tambah termotivasi, tambah semangat, punya impian masa depan tuk melanjutkan tulisan-tulisanku yang selama ini hanya mojok di buku harian, maupun menuhin hardisk. Ada energi baru untuk mengumpulkan keping demi keping cuilan kertas-kertas tulisanku yang tak pernah terangkai menjadi buku. Dengan belajar 3 bulan di SP2, aku mulai merangkai cuilan kertas-kertas itu menjadi satu, dua, tiga..dst paragraph yang kelak kujadikan buku...dan tersemangat tuk menginspirasi para perempuan di belahan bumi ini...bahwa apapun yang kita tulis, adalah buah dari apa yang kita pikirkan, maka hargailah, hargai tulisan sendiri agar orang lainpun mau menghargai tulisan kita. Salam sukses buat para mentor yang telah sabar membimbingku dan teman-teman, menyatukan kami dalam energi yang luar biasa kuat, dalam waktu yang sangat singkat, tetapi persahabatan kita sangat padat dan hangat ... tercipta koneksi inheren antara aku, kamu dan DIA.
Selama mengikuti SP2, memberikan energi tersendiri pada diriku, tambah termotivasi, tambah semangat, punya impian masa depan tuk melanjutkan tulisan-tulisanku yang selama ini hanya mojok di buku harian, maupun menuhin hardisk. Ada energi baru untuk mengumpulkan keping demi keping cuilan kertas-kertas tulisanku yang tak pernah terangkai menjadi buku. Dengan belajar 3 bulan di SP2, aku mulai merangkai cuilan kertas-kertas itu menjadi satu, dua, tiga..dst paragraph yang kelak kujadikan buku...dan tersemangat tuk menginspirasi para perempuan di belahan bumi ini...bahwa apapun yang kita tulis, adalah buah dari apa yang kita pikirkan, maka hargailah, hargai tulisan sendiri agar orang lainpun mau menghargai tulisan kita. Salam sukses buat para mentor yang telah sabar membimbingku dan teman-teman, menyatukan kami dalam energi yang luar biasa kuat, dalam waktu yang sangat singkat, tetapi persahabatan kita sangat padat dan hangat ... tercipta koneksi inheren antara aku, kamu dan DIA.
Tati Y. Adiwinata
Semula
menulis bagiku hanya hobi. Namun karena dari hobi ini, aku bisa menghasilkan
uang, jadi kepikiran untuk menjadikannya sebuah profesi. Hingga akhirnya aku
bergabung di Sekolah Perempuan, tentunya dengan tujuan untuk mendapatkan ilmu.
Ternyata saudara-saudara, tidak hanya ilmu saja yang aku dapat di sini. Selain
ilmu, aku pun bisa belajar banyak dari sebuah pertemanan. Mentor-mentornya yang
hangat juga temen-temen yang care
satu sama lain adalah nilai tambah bagiku. Aku seolah mendapat suntikan
semangat dan dorongan juga energi untuk menulis. Di sini aku mendapat sahabat
baru dan semangat baru, untuk menulis ... menulis ... menulis. Setelah ikut
kelas SP ini aku juga percaya diri menjadi editor pemula ... tentunya masih
perlu bimbingan dari para mentorku tersayang ... jadi tidak rugi ikut kelas
ini, karena apa yang kita keluarkan sedikit daripada apa yang kita terima.
Percaya Enggak? Tentu akan percaya jika kamu-kamu juga ikutan kelas ini ... nggak
akan rugi, karena valuenya lebih dari apa yang kamu bayangkan....
Rani Iriani Safari
Menulis merupakan hal yang tidak
dapat dipisahkan dari hidup saya. Dengan mengikuti SP ini merupakan media yang
sangat cocok dan tepat buat saya karena :
- Saya bisa menambah ilmu tentang kepenulisan dengan para pakar yang tepat dalam bidangnya
- Saya bisa berkenalan dan bersilaturahmi dengan para penulis yang sudah punya jam terbang tinggi yaitu para bu guru yang begitu perhatian, baik dan tulus
- Saya bisa berkenalan dan menambah persaudaran dengan para siswi yang lainnya
- Saya bisa menuangkan kemampuan saya menulis dengan baik dan benar dalam bimbingan guru yang berkompoten dalam bidangnya
- Saya bisa mewujudkan impian saya dengan menulis solo untuk sebuah buku
- Banyak pembelajaran mengenai pengendalian diri dan emosi ketika dalam proses menulis ini
- Semangat dan percaya diri tuk menulis lebih baik
Terima kasih yang tak terhingga untuk para guru yang sabar, baik dan penuh perhatian, kepala sekolah, mentorku cikgu Julie Nava teman-teman ibu-ibu para perempuan yang hebat, dan semua yang terkait di SP 2 ini. Semoga kan selalu terjalin silaturahmi dan berkah slalu. Sukses buat semua...amien ya rabbal alamien
- Saya bisa menambah ilmu tentang kepenulisan dengan para pakar yang tepat dalam bidangnya
- Saya bisa berkenalan dan bersilaturahmi dengan para penulis yang sudah punya jam terbang tinggi yaitu para bu guru yang begitu perhatian, baik dan tulus
- Saya bisa berkenalan dan menambah persaudaran dengan para siswi yang lainnya
- Saya bisa menuangkan kemampuan saya menulis dengan baik dan benar dalam bimbingan guru yang berkompoten dalam bidangnya
- Saya bisa mewujudkan impian saya dengan menulis solo untuk sebuah buku
- Banyak pembelajaran mengenai pengendalian diri dan emosi ketika dalam proses menulis ini
- Semangat dan percaya diri tuk menulis lebih baik
Terima kasih yang tak terhingga untuk para guru yang sabar, baik dan penuh perhatian, kepala sekolah, mentorku cikgu Julie Nava teman-teman ibu-ibu para perempuan yang hebat, dan semua yang terkait di SP 2 ini. Semoga kan selalu terjalin silaturahmi dan berkah slalu. Sukses buat semua...amien ya rabbal alamien
Yessi Hermawati
Bergabung dengan sekolah perempuan bukan hanya belajar menulis, tapi juga
belajar lebih dalam tentang komitment, manajemen waktu dan potensi diri. Yang
paling menyenangkan bertemu para perempuan hebat yang sebelumnya tidak
terbayangkan...
Tri Wulaning Purnami
Awalnya, ada keraguan untuk bergabung dalam SP2 karena
maraknya penipuan dengan mengatasnamakan komunitas di jejaring sosial. Tapi
setelah aku baca visi dan misinya, aku mencoba percaya dan bergabung dengan
SP2. Hasilnya? Di luar dugaanku. Di awal mulai pembelajaran, hatiku seakan
terkena gempa hebat alias bergetar dengan letupan2 materi yang yang dikemas
cukup apik oleh para mentor yang cukup terlatih dan kompeten di bidangnya.
Bagai disambar geledek, ternyata di sini juga ada tugas yang di deadline :-D
Benar-benar serasa belajar di kelas yang nyata dengan teman-teman yang sehobi dan sehati. Letupan semangat yang memecut tiada henti untuk menulis, menulis dan menulis... Kian memacu untuk selalu belajar menulis dan menyelesaikan sebuah tulisan. Sayang sekali, waktu belajar yang 3 bulan harus berakhir. Alangkah indahnya, ternyata masih ada waktu 1 bulan bagi kami, mentor dan mentee untuk berdampingan. Bahkan masih ada kelas pendalaman juga. Kini, aku mulai terkena virus cinta nulis. Ayo kita gerakkan jiwa positif kaum perempuan. Kita apresiasi pengurus Sekolah Perempuan yang semuanya perempuan. Sekolah Perempuan, Luar Biasa! Bravo!
Benar-benar serasa belajar di kelas yang nyata dengan teman-teman yang sehobi dan sehati. Letupan semangat yang memecut tiada henti untuk menulis, menulis dan menulis... Kian memacu untuk selalu belajar menulis dan menyelesaikan sebuah tulisan. Sayang sekali, waktu belajar yang 3 bulan harus berakhir. Alangkah indahnya, ternyata masih ada waktu 1 bulan bagi kami, mentor dan mentee untuk berdampingan. Bahkan masih ada kelas pendalaman juga. Kini, aku mulai terkena virus cinta nulis. Ayo kita gerakkan jiwa positif kaum perempuan. Kita apresiasi pengurus Sekolah Perempuan yang semuanya perempuan. Sekolah Perempuan, Luar Biasa! Bravo!
Masrura Ramidjal
Menulis bagiku selama ini hanyalah sebagai pelipur lara
dan pengobat kerinduan dari berbagai perjalanan hidup yang pernah aku lewati.
Tetapi dengan bergabung di kelas yang luar biasa ini, aku menemukan sebuah
"puzzle" yang hilang dan merekatkannya menjadi sebuah gambar yang
utuh. Teman teman dan mentor mentor yang memotivasiku untuk terus menulis dan
menyebarkan pengalaman perjalanan hidup bagi orang banyak. Mengikuti kelas yang
terseok seok dari berbagai belahan dunia selama tiga bulan ini, DC, USA, Ottawa
dan Makkah, semakin menyadarkanku bahwa waktu dan jarak bukanlah suatu rintangan
bagi kita untuk maju. Dengan mengikuti sekolah menulis ini, semuaaaa......catatan
catatan tulisan dan ide yang terserak aku kumpulkan dan insya Allah siap untuk
di sebarluaskan, semoga pertemuan kita semua di kelas ini bermanfaat dan di
catat oleh Allah swt sebagai sebuah majlis yang barokah amin. Ketika kita tidak
bisa berkumpul dan bercanda dalam kelas ini lagi....semoga kita masih tetap
bisa bersama di kelas Alumni dan tetap saling support. Salam hormat buat bu
guru dan mentor tercinta: Indari Mastuti, Anna Farida, Julie Nava, Nurul Asmayani, Ida Fauziah.
Tina Rahmawati
Menurutku sekolah perempuan ini lebih dari sekolah menulis tapi sekolah kehidupan, terlalu berharga untuk dilirik saja, harus dicoba!
Menurutku sekolah perempuan ini lebih dari sekolah menulis tapi sekolah kehidupan, terlalu berharga untuk dilirik saja, harus dicoba!
TESTIMONI Peserta Angkatan I
Mengikuti
Sekolah Perempuan menjadikan saya jadi lebih cermat mengatur jadwal sehari-hari
karena ada tugas yang harus saya selesaikan per minggu. Tidak soal tentang
jarak, karena kehadiran bisa secara online & offline. Menurut saya, Sekolah
Perempuan merupakan terobosan bagi perempuan
yang merasa 'terkungkung' di rumah. Rasanya hidup jadi semangat. Apalagi ada
target yang dicanangkan bagi kami semua, 1 buku dalam 3 bulan. Maju terus
Sekolah Perempuan! (Hani- Handayani)
Sekolah
Perempuan membuat saya jadi muda lagi, kembali ke masa kuliah, setiap minggu
mengejar tugas. Luar biasa! Alhamdulillah ada mentor-mentor hebat yang selalu
mendampingi dan memberikan bimbingan, tidak pernah pelit untuk sharing ilmu. Semangat! (Rin Priyani)
Senang
bergabung di komunitas para penulis. Punya target yang jelas, menelurkan buku
dalam tiga bulan? Awesome banget, deh,
pokoknya! Jadi semangat, meski harus
begadang menyelesaikan tugas di sela-sela kegiatan. Hitung-hitung katarsis,
jadi dibawa santai saja... toh
banyak mentor yang siap diganggu dan siap membantu. Spiritnya mengalirkan karya
yang berguna bagi umat. Aamiin (Dian Noviyanti)
Lama
berkutat dengan urusan rumah tangga membuat saya perlu "mencharge"
pikiran dan hati saya. Saya ingin menambah wawasan, menambah teman, dan juga
ingin berkarya. Alhamdulillah saya menemukan jawabannya di Sekolah Perempuan.
Materinya benar-benar membuka wawasan saya, mentornya asyik-asyik dan sabar
dalam membimbing, belum lagi selalu ada "bintang tamu" di setiap
materi, membuat kegiatan belajar semakin seru! (Lelia Wuryandari)
Ini
adalah wadah untuk puan-puan yang suka tulis-menulis. Suasana kelas yang riuh
rendah dibimbing oleh mentor-mentor yang berpengalaman Siap –siap, adrenalin
akan dipacu sampai titik habis kemampuan masing -masing. Ikutlah jangan sampai
ketinggalan, dijamin seruuuuu (Deliwasti Fitri)
Sekolah
Perempuan benar-benar sekolah yg mengerti dunia perempuan. Siang hari berperan
sebagai ibu rumah tangga, sibuk mengurus rumah dan pernak-perniknya. Sementara
malam hari merangkai mimpi menjadi penulis. Multitasking yang menggairahkan!
(Enni Kurniasih)
Sekolah
Perempuan menjadi magnet bagi perempuan untuk menggerakkan passionnya,
mengembangkan talenta dan menerbitkkannya menjadi bintang terang buat
sekitarnya (Wiwin Mintarsih)
Menarik
sekali. Tanpa batasan latar belakang usia, pendidikan, pengetahuan, bahkan
segala hal berbau sara, wadah ini memberikan kesempatan perempuan untuk
menggali potensi diri tanpa mengorbankan tugas-kewajiban-kehidupan yang sudah
berjalan selama ini. Maju terus! (Dyah Puspita Abd)